• Pengoptimalan Mesin Pencari (SEO) & Manajemen Konten Web

Google Memperingatkan Terhadap Pengalihan yang Licik Saat Memperbarui Konten

  • Felix Rose-Collins
  • 2 min read
Google Memperingatkan Terhadap Pengalihan yang Licik Saat Memperbarui Konten

Intro

Google telah memperingatkan agar tidak menggunakan "pengalihanlicik" dengan tag rel=canonical saat memperbarui konten situs web. Saran ini disoroti dalam episode terbaru podcast Search Off The Record Google, di mana anggota tim Search Relations, John Mueller dan Lizzi Sassman, membahas tentang mengelola "pembusukan konten" - proses di mana konten situs web menjadi usang seiring berjalannya waktu.

Dalam podcast tersebut, tim membahas praktik penggunaan pengalihan saat memperbarui atau mengganti konten lama. Mereka memperingatkan agar tidak menggunakan metode pengalihan tertentu yang dapat dianggap menyesatkan.

Ketika Rel = Kanonik Menjadi "Licik"

Metode pengalihan yang bermasalah melibatkan penggunaan tag rel=canonical yang salah. Masalah ini dibahas dalam konteks menautkan konten yang serupa, tetapi tidak setara. Sassman menyatakan keinginannya untuk menghubungkan konten yang diperbarui ke postingan yang lebih lama, dengan memberikan contoh mengubah postingan blog menjadi dokumentasi yang komprehensif. Dia menyarankan untuk menggunakan rel=canonical untuk tujuan ini.

Mueller menyuarakan keprihatinannya, dengan menyatakan bahwa menggunakan rel=canonical dengan cara ini akan menjadi "licik" karena tag tersebut mengimplikasikan bahwa kontennya identik, padahal tidak demikian. Dia menekankan bahwa rel=canonical seharusnya menunjukkan kesetaraan antar halaman, sehingga mesin pencari dapat memilih salah satunya. Menyalahgunakannya sebagai pengganti pengalihan akan menyesatkan.

Pendekatan yang Direkomendasikan

Mueller merekomendasikan dua pendekatan yang tepat: gunakan pengalihan 301 untuk mengganti konten lama dengan yang baru, atau pertahankan kedua versi tersebut jika konten yang lama masih memiliki nilai. Pengalihan 301 menandakan bahwa halaman lama telah dipindahkan secara permanen ke lokasi baru, menjaga ekuitas tautan dan meminimalkan dampak peringkat pencarian yang negatif.

Mengapa Ini Penting

Penggunaan pengalihan atau tag kanonik yang tidak tepat dapat dianggap sebagai upaya memanipulasi peringkat penelusuran, yang melanggar pedoman Google dan berpotensi menimbulkan hukuman. Mematuhi rekomendasi Google akan memastikan situs Anda tetap memiliki reputasi yang baik dan pengunjung mengakses konten yang paling relevan.

Dengarkan episode podcast lengkap untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

Apa saja masalah yang muncul dengan menggunakan tag rel=canonical untuk konten yang diperbarui?

Menggunakan tag rel=canonical dapat menyesatkan jika halaman lama dan baru tidak sama. John Mueller dari Google menyatakan bahwa rel=canonical mengimplikasikan bahwa kedua halaman tersebut identik dan mesin pencari dapat memilih salah satunya. Menyalahgunakannya untuk menandakan pengalihan ketika kontennya tidak sama dianggap sebagai "licik" dan berpotensi manipulatif. Rel=canonical hanya boleh digunakan jika konten benar-benar setara; jika tidak, pengalihan 301 atau mempertahankan kedua halaman lebih disarankan.

Apakah dapat diterima jika konten yang sudah ketinggalan zaman tetap dapat diakses oleh pengguna?

Ya, konten yang sudah ketinggalan zaman tetap dapat diakses jika masih memiliki nilai. John Mueller dari Google menyarankan agar Anda mengarahkan konten yang sudah ketinggalan zaman ke halaman yang sudah diperbarui atau membiarkan kedua versi tetap hidup. Jika konten yang lebih lama menawarkan informasi berharga atau konteks historis, ada baiknya untuk tetap dapat diakses bersama dengan versi yang diperbarui.

Bagaimana seharusnya pengalihan ditangani saat memperbarui konten situs web?

Pendekatan yang tepat untuk menangani pengalihan adalah dengan menggunakan pengalihan 301 jika konten lama telah diganti atau dianggap usang. Pengalihan 301 memberi tahu mesin pencari - dan pengunjung - bahwa halaman lama telah dipindahkan secara permanen ke lokasi baru. Selain itu, pengalihan ini memungkinkan transfer ekuitas tautan dan meminimalkan dampak negatif pada peringkat pencarian.

Felix Rose-Collins

Felix Rose-Collins

Ranktracker's CEO/CMO & Co-founder

Felix Rose-Collins is the Co-founder and CEO/CMO of Ranktracker. With over 15 years of SEO experience, he has single-handedly scaled the Ranktracker site to over 500,000 monthly visits, with 390,000 of these stemming from organic searches each month.

Mulai gunakan Ranktracker... Gratis!

Cari tahu apa yang menghambat situs web Anda untuk mendapatkan peringkat.

Buat akun gratis

Atau Masuk menggunakan kredensial Anda

Different views of Ranktracker app